Rekomendasi tempat makan di Cilegon

Seminggu ini saya bolak-balik Tangerang-Cilegon untuk jadi kuli demi mencari sesuap nasi dan sejumlah koin perak (kalau emas ga nyampe soalnya) ^_*. Ada pekerjaan ‘simpel’ yang tidak membutuhkan tenaga lelaki. Lumayan bisa jadi pemerataan jatah ke lapangan. Biasanya pekerjaan kami ke industri rata-rata lebih mengandalkan kerja otot, perempuan paling bertugas memegang kalkulator.. hitung-hitung, bayar-bayar, ramah-tamah, basa-basi, hehe.. kesannya jadi pemanis aja ya? Kali ini hanya pemantauan udara ambien, kalau cuma urusan angkat-angkat beban 10kg-an sih masih bisalah dikerjakan oleh dua perempuan preman.

Sesudah urusan administrasi dan koordinasi selesai dilaksanakan, yakni : lapor ke klien, minta diantar ke lokasi, minta ijin pihak keamanan (polsek, koramil, penguasa kawasan industri), minta ijin pemilik tempat yang akan dijadikan lokasi, koordinasi ke PLN untuk urusan listrik, dan negosiasi masalah keamanan (karena peralatan ditinggal 24  jam), yang dilakukan oleh kami sebagai petugas lapangan.. *bersyukur banget punya teman yang bisa diandalkan untuk rajin melapor sana-sini dan bernego*… akhirnya tibalah mencari tempat untuk mengganjal perut. Lapar… lapaaaar. Setelah sibuk bersms ria sana-sini dengan para teman yang berada maupun berasal dari Cilegon, akhirnya muncul rekomendasi tempat makan sebagai berikut :

A. Versi orang Kramatwatu (lelaki) yang sedang mencari berlian dan  batubara di Satui  : Ada beberapa pilihan yaitu RM Minang Jaya – Simpang (pasti makanan Padang), RM Sari Kuring – Cibeber (masakan Sunda), kalau mau yang lebih elit bisa pilih RM Bintang Laguna (depan PCI),  RM Majalengka – Krapyak (masakan Sunda), kalau mau gratis bisa langsung ke rumahnya, hahaha…

B. Versi teman sejawat (perempuan) yang asli Ciceri : Disarankan untuk ke daerah Damkar (dari simpang ke arah Merak, tidak jauh dari kampus Untirta). Makanannya macam-macam : soto mie, steak murmer, nasi goreng, bakso, mie ayam (3  jajanan ke belakang.. nambahin menu sendiri), kalau suka bebek sesekali pilih Bebek Ndut, bukan Bebek Slamet (iyaa.. Bebek Slamet mah ada juga di Tangerang). Di Cilegon, bisa mencicipi menu ayam panggang RM Sri Rezeki depan Dunkin Donut (katanya mantap..)

C. Versi teman sejawat (lelaki) yang baru aja hengkang dari Cilegon : RM Sari Kuring – Cibeber (katanya kalau malam tempat itu romantis, jeng..). Hiyaa.. dia ga tau apa kalau saya lapar berat dan ga nyari yang romantis, soalnya ga ada yang bayarin :p

Akhirnya berhubung area kerja kami berada di daerah Ciwandan, maka kami menemukan beberapa warung makan yang cukup ramai dikunjungi yaitu RM Warung Asem,  RM Warung Asem 02 (semuanya berlokasi satu jajaran di jalan raya Anyer-Cilegon) dan RM Cepu (daerah Cigading, tak jauh dari pintu masuk kawasan KBS). Masakan yang disajikan berupa masakan Cepu-Kudus, dan sekitarnya (karena si ibu penjual RM Warung Asem mengaku berasal dari Cepu) yaitu garang asem ayam/ati-ampela, sop iga sapi, gule kambing, pecel, dan berbagai olahan sayuran, tumisan, ikan, ayam, gorengan, dan lain-lain. Rasanya cukup enak dan jempol deh, saya sampai menghabiskan nasi dalam jangka waktu cukup cepat (yaa, ketauan deh jarang nafsu makan) dan harganya lumayan murah. Nasi+gule jeroan kambing dihargai Rp 12.000, nasi+sop Rp 14.000. Yang unik di RM Warung Asem tadi adalah sistem perhitungan pembayaran makanan. Biasanya si ibu pemilik warung datang ke meja kita untuk mencongak dan berhitung dalam suara keras, sampai seluruh antero ruangan bisa mendengar apa saja yang kita makan dan berapa yang dihabiskan.. nah lho 😀 Warung-warung ini sepertinya dikelola turun temurun dan punya ikatan saudara (buktinya ada seri 1&2 .. hihi, ngarang). Sementara untuk RM Cepu dengan menu yang relatif sama juga termasuk lumayan enak kok. Banyak pengunjungnya pula…

Hmm.. rasanya wisata kuliner di Cilegon yang agak aneh nih, masa yang dicicipi semuanya masakan pesisir utara Jawa Tengah? Hehe..  habis ga ada yang ngasih info makanan Banten yang layak dicoba sih.. Sate bandeng, rabeg, nasi sumsum dimanakah lokasimu berada?