Happy Ya..

Perjuangan kami berkutat dengan materi drug development project, berakhir sore ini. Alhamdulillah, lega banget. meski tidak 100% mulus, tapi setidaknya 80% kelar.  Perkara nilai? Hm, seperti biasa. Tidak usah terlalu diharapkan. Berbulan-bulan berkutat dengan masalah per-dengue-an, mulai dari epidemiologi, etiologi, virus cycle, sintesis obat, preclinical & clinical study sampai marketing membuat kepala kami seperti ditumpuki seabreg-abreg paper. Tiap ada kelas presentasi, langsung sakit kepala. So stressful. Asli deh, begitu selesai, semua download pdf yang menghabiskan memori ini langsung saya kirim ke trash bin.. haha, bodo amat ah!

Cerita lainnya adalah ketika jenuh membuat file ppt iseng-iseng sambil mendengarkan lagu Indonesia secara random di youtube, tiba-tiba terputar lagu milik Raisa, penyanyi cantik yang mulai tenar sejak 2-3 tahun lalu. Setahun lalu saat pertama kali melihat wajahnya, saya seperti deja vu. Rasanya kok pernah melihat anak ini, apalagi namanya persis.. Raisa Andriana. Penasaran, apa ini Raisa yang saya kenal? Hanya karena  sibuk, saya jadi tidak terlalu fokus.

Lantas di suatu ketika, tiba-tiba muncul lagi sosok Raisa di acara Hitam Putih yang bercerita tentang masa kecilnya. Tiba-tiba, saya terpaku pada foto sosok-sosok yang pernah akrab bertahun-tahun lalu. Ibu, Yaya, dan kaka Aldi. Raisa saat ini ternyata Yaya kecil yang saya kenal.. wiii, saya terkejut! Senang dan ikut bangga, meski bukan siapa-siapanya..

Kenapa bisa kenal? Jadi alkisah, saat saya selesai lulus kuliah saya tinggal di Ciputat untuk menunggui nenek. Sambil menanti diterimanya lamaran pekerjaan, saya melamar menjadi guru les privat anak SD. Bayarannya kecil. Saya mengajar di 2 tempat. Satu di Cilandak, satu lagi di Cinere. Kalau Cilandak masih bisa terjangkau, Cinere jauhnya habis-habisan. Bisa 2 jam sendiri.

Di Cinere inilah, saya mengajar sang kakak. Yaya kecil selalu ikut mengintil kami, dan suka bermanja-manja. Mereka adalah dua anak yang beruntung di segala bidang. Ayah dan ibunya menyediakan fasilitas yang serba menyenangkan. Saya saja sampai betah dengan koleksi buku-bukunya.

Saya tak berlama-lama mengajari mereka, mungkin sekitar 5 bulanan karena akhirnya diterima bekerja di kantor sekarang. Meski sedih harus berpisah dengan anak-anak semuanya, tapi kadang saya menyempatkan diri bertanya kabar sampai akhirnya hilang begitu saja.

Sampai tiba-tiba, bertemu lagi sekarang…meski secara tak langsung.

Banyak yang terlintas. Kenangan masa lalu. Betapa waktu berlalu sangat cepat. 16 tahun. Tanpa disadari, anak kecil yang lucu dan cantik itu berubah menjadi gadis rupawan yang mempesona. Sementara saya sudah diwarnai dengan keriput.

Entahlah, saya turut bangga. Melihat keberhasilannya mencapai cita-cita. Mengagumi kecantikan paras, bakat, dan kesederhanaannya. Saya turut berbahagia.

Ini lagu Yaya favorit saya… could it be love, meski saya juga suka serba salah dan apalah arti menunggu. Lagu-lagu barunya  saya tahu, tapi saya masih cinta yang tiga tadi.

I’m happy right now. Mungkin karena ujian saya selesai satu. Tapi saya lebih bahagia bisa menemukan seseorang di masa lalu.
Terus berkarya, Ya.. tetap jadi seorang yang rendah hati.. Salam untuk Ibu, juga kaka Aldi.