Catatan Haji (9): Pulang

Note : catatan terakhir yang sangat telat untuk diposting..

Hari-hari kami di Makkah tinggal sebentar lagi, H-4 ..karena kloter 5 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 05) dijadwalkan terbang malam hari WAS tanggal 19, mendarat di Jakarta 16.00 WIB tanggal 20 September 2016.

Senaaaang  rasanya bisa kembali ke hotel yang nyaman.. Saya membersihkan diri dengan mandi sepuasnya. Menyempatkan diri mencuci baju sisa Armina yang kotornya luar biasa.  Saya ingin beristirahat, karena kondisi badan yang terus menerus menurun. Saya benar-benar jatuh sakit, kemudian ditambah haid sepulang dari Mina. Stamina drop menukik tajam. Alhamdulillah prosesi haji telah selesai, tinggal thawaf wada’. Berharap bisa suci dari haid sebelum pulang, tapi rasanya tidak mungkin.

Koper sudah mulai dirapikan dan akan dikumpulkan 2 hari sebelum keberangkatan. Bingung karena benar-benar overload, terlalu bernafsu belanja. Untungnya saya masih bisa merayu-rayu ibu teman sekamar dengan catatan saya yang packing kopernya. Kami benar-benar menikmati hari-hari yang berarti di tanah suci. Bagi saya pribadi saat itu ditambah dengan menahan sakit paska Armina.

Untuk wanita haid yang harus meninggalkan Mekkah sebelum suci, maka kewajiban thawaf wada’ menjadi gugur. Saya berencana pergi sehari sebelum meninggalkan Mekkah di pagi hari untuk melihat Haram terakhir kali. Thawaf wada‘ dilakukan sebagai penghormatan terakhir pada Masjidil Haram. Jadi thawaf ini adalah amalan terakhir bagi orang yang menjalankan haji sebelum ia meninggalkan Mekkah,  tidak ada lagi amalan setelah itu dan tidak boleh lagi tinggal berlama-lama. Karena saya tidak bisa melakukannya, saya hanya masuk sedikit ke area masjid dan berada di selasar antara untuk memandangi Ka’bah dari kejauhan. Mencoba bermunajat semaksimal mungkin untuk yang terakhir kali diiringi tetesan air mata yang jatuh perlahan lalu deras tak tertahankan. Sedih luar biasa, sakit kepala, campur aduk rasanya. Pasrah.

Begitupun perasaan saya ketika bus membawa kami menuju Jeddah. Saya hanya terdiam bisu sambil melihat pemandangan di luar jendela untuk terakhir kali. Ketika di bandara, melewati pemeriksaan, mengantri sekian lama.. rasanya tak ingin berkata-kata. Pun ketika kami satu per satu menaiki pesawat. Saat itulah saya merasakan kelelahan luar biasa dan merasa bahwa perjalanan ini amat sangat lama. Berbeda sekali dengan antusiasme dan semangat ketika keberangkatan. Mungkin karena kondisi saya memang sedang tidak baik. Sampai-sampai pramugari menanyakan apakah saya baik-baik saja, karena penampakan yang sangat kepayahan.

Sore hari kami tiba di Halim dan menjalani berbagai posedur pemeriksaan paska haji yang cukup memakan waktu, sampai akhirnya menjelang Maghrib kami diberangkatkan pulang. Bus diberhentikan di kantor kecamatan depan komplek perumahan dan tiba jam 9 malam untuk penyambutan singkat. Kami tak memberitahukan kedatangan kepada anak-anak, dan tiba-tiba mengucap salam muncul di depan pintu. Koper besar diambil malam hari itu juga di kantor kementerian agama setempat.

Alhamdulillah, akhirnya tiba di rumah dengan selamat dan kembali berkumpul  dengan keluarga.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s