Kalau mendengar berita bahwa di Thailand sedang rusuh, memang benar adanya. Sudah berlangsung berminggu-minggu rasanya terdengar massa berkumpul untuk berdemo menentang bill amnesti di berbagai lokasi pusat pemerintahan. Tak lama, terdengar massa kaos merah menduduki stasiun Rajamangala dan kabarnya sampai terjadi kekerasan yang merenggut korban jiwa. Berhubung lokasinya jauh, jadi nuansa demo sama sekali tak terasa di tempat saya. Sepertinya aman lancar jaya saja.
Jangan bayangkan demo di Bangkok, seperti di Jakarta. Di sini relatif terkontrol, seperti pawai saja. Massa yang berdemo rata-rata juga bermobil, berpakaian rapi, dan hanya ribut meniupkan peluit. Memang sih jadi agak macet, tapi masih bisa dilalui. Tak terlalu mengerikan. Dan mereka selalu memberitahukan akan demo dimana, jam berapa mulai dan berakhirnya. Jadi masyarakat setempat bisa bersiap untuk menghindari titik rawan. Bahkan ada petanya segala.
Minggu lalu, suasana mulai memanas. Padahal Minggu pagi tanggal 1 Desember, saya berencana ikut marathon Run for Your Breath 2013, semacam kegiatan amal untuk penderita asma. Ini adalah kegiatan paling ajaib yang pernah saya ikuti. Saya memilih run for fun bukan yang serius marathon. Membayar pendaftaran 300 baht lalu bangun pagi-pagi untuk ikut lari 5.24 km dimana saya berkumpul di Chamchuri Square mulai jam 5.00 saat waktu subuh juga belum tiba. Ternyata karena tak bisa membaca info dalam bahasa Thai, waktu berkumpulnya jam 5.24 sementara lari dimulai dari jam 6.30 pagi.
Ikutan marathon? Sst… dilarang kagum dulu.
Sebetulnya tidak jelas juga kenapa saya ikutan lari. Maklumlah, suntuk dan stres memikirkan lecture masih terus berlanjut sementara waktu kami untuk riset makin sempit. Jadi tepatnya mungkin karena ingin melarikan diri dari kenyataan, haha… Dan yang pasti saya tidak serius lari. Tidak sanggup. Kalau jalan kaki saya masih sanggup berkilo-kilometer, tapi kalau lari sih nyerah aja. Baru beberapa langkah saja, rasanya sudah ngos-ngosan. Dan kami sudah berencana tidak ingin lari sampai finish, kami berencana kabur saja. Saya dapat bonus menikmati pemandangan sunrise di sela-sela bangunan kota yang lengang.
Rasanya saya berdua adalah peserta terakhir, karena melihat mobil ambulance sudah ada di depan kami. Dan begitu sampai di km 3, tak jauh dari MBK square petugas penjaga air minum langsung merapikan galon dan gelas karton. Sepertinya kami hampir berjalan sekitar 3, 5 km dengan rute marathon. Alih-alih mengikuti rute yang asli, kami kabur naik ke jembatan penyebrangan di MBK untuk lanjut ke Ratchatewi, menuju Soi 7 Petchaburi. Mencari sarapan di kawasan muslim. Kami tetap jalan kaki lho ya, tidak naik bis. Dan rasanya itu bisa disamakan dengan rute marathon karena kami blusukan ke gang-gang dan menemukan masjid di sekitar Soi 8.
Selesai mengisi perut dengan bubur ayam khas Thailand di Soi 7, kami pulang ke Rangnam naik taksi. Jadi geli sendiri karena ingat jaman waktu sekolah dulu saat berencana untuk lari keliling kebun raya Bogor malah berakhir dengan mencari jalan pintas dari tugu Kujang untuk langsung menuju tukang ketupat sayur.
Sebetulnya hari itu, kami berencana pergi ke festival bunga tahunan yang berlangsung dari tanggal 1-10 Desember 2013 Suan Luang Park di daerah Rama IX arah menuju bandara. Paling murah meriah bisa ditempuh dengan naik bis 145 non AC 7 baht sampai mall Paradise Park, dilanjut naik song taew. Tapi berhubung dikhawatirkan demo makin memanas, pilihan jatuh dengan menaiki kereta airport rail link dari Ratchaprarop ke Hua Mak seharga 25 baht, dilanjut dengan taksi 70 baht. Masuk ke dalam, kami membayar 10 baht. Sampai di sini sudah jam 11 siang. Panas, tidak bawa payung, tidak bawa topi, tidak pakai sunscreen. Lengkap!
Saya membayangkan bakal disuguhi bunga-bunga yang indah di taman nan luas itu. Ternyata, yang membuat ramai adalah adanya pameran, dan susunan bunga-bunga biasa. Yang dipajang hanya bunga-bunga famili kenikir dan teman-temannya. Bingung juga. Tapi berhubung taman itu luas dan rapi, jadi kami menikmati dengan hati disenang-senangkan. Lumayan juga, berjalan mengelilingi taman ini mungkin sama dengan marathon tadi pagi.
Kami keluar dari taman bunga, gara-gara batere kamera sudah habis dan rasa pegal mulai mendera. Hampir 4 jam berkeliling dan mencoba bernarsis ria untuk mengalahkan kecantikan bunga-bunga, namun tak berhasil juga. Akhirnya, kami singgah di sebuah warung muslim di pinggir jalan untuk mengisi perut dan menunaikan sholat di sebuah masjid megah yang terletak tak jauh dari kawasan taman.
Tiba di Rangnam, saya memutuskan kembali ke Laksi karena 2 minggu ke depan jadwal kuliah saya penuh dari Senin-Sabtu, 9 pagi – 5 sore. Deg-degan juga, khawatir dengan perjalanan pulang karena melihat Victory Monument sepi, jarang ada bis, penuh penumpang. Saya melaju dengan BTS menuju Mo Chit. Di sana suasananya sama juga tapi masih ada bis yang melaju ke arah Rangsit. Alhamdulillah, banyak bis yang memutar arah sehingga saya bisa selamat tiba di residence jam 6.30 sore.
Yang jelas, hari Minggu tanggal 1 Desember 2013 adalah hari yang sangat spesial. Sesuatu banget. Pegal luar biasa!
aaiiih… aku suka banget bunga2nya.. kereeennnn^^
aku suka tamannya .. luas, bersih dan rapi
Oooh itu bubur yaak, kirain soto ayam, wkwkwk…. rasanya maknyus ga mbak…..
kurang asin, kurang gurih.. di sini ga pernah disediain garam meja, tapi kecap asin.. ama gula
tamannya bagus ya mbak… bersih lagi,
dan luaaasss….
xi.xi.xi… lari maraton yang berakhir dengan jalan-jalan … 😀
sebenernya jalan-jalan yg diawali dg marathon 🙂
Baru mau tanya, emang kuat ikut marathon .. hihihi
Pameran bunganya kok kayak sepi gitu ya ..
enggak dong, haha
emang yang dicapture yg ga banyak orang bu.. luas banget, banyak orang kok
demo tolak perdana mentri lagi ya..?sering juga ya Thailand ganti2 PM..
lihat sepintas di TV tadi raja udah muncul…
bagus juga dong demonya tertib nggak ganggu jalanan
demo berhenti udh menghormati ultah raja tgl 5 des kemaren, mba… moga2 mereda, tp kabarnya sih masih lanjut
wkwkwk ini peserta maratonnya bandel malah keluar dari jalur. Tp bagus ya taman bunga 🙂
yaa.. namanya juga ingin lari dr kenyataan…
aku suka banget foto bunganya Mama Hilsya…cantik cantik….
Kotanya asri ya..enak untuk lari pagi… 🙂
makanya saya nyerah foto bareng bunga, abis cantikan bunganyaaa….
itu krn mau demo, mba.. klo ga ada demo macetnya amit2..
Buburnya kebul2 bikin pingin….
Oh Suan Luang Park…sementara puas dari foto2 di sini.
Salam
enakan bubur Indo kemana-mana, Bu… kalo disini ga ada garam yg bisa ditambahin, hanya kecap asin, kecap ikan, bubuk cabe dan gula pasir
eheemm…ikut marathon ni yee 🙂
untung pas ke Bkk belum ada demo..
eh itu bubur ayam cair banget ya?
psst.. gayanya doang kok, wkwkwk
buburnya biasa.. tp daripada suruh bikin sendiri ya jadi luar biasa
Bunga sederhana, jika ditata, bagus juga loh mbak. pasti tetep seneng dan enjoy banget kalo nggak gara-gara kesiangan dan kepanasan.
iya.. ekspetasinya terlalu tinggi karena promosinya luar biasa jadi kadang suka kecewa sendiri
Foto yang 2 dari bawah itu bagus sekali mbak… aku suka ngeliatnya
BTW, gak capek seharian jalan2 terus ?
bukan capek lagiii namanya, mba.. belum aja dilanjut cerita berikutnya.. kkk
Hahaha.. peserta marathonnya curang…. sudah kabur sebelum sampe finish
itu sudah direncanakan jauh-jauh hari mba… kan emang runaway from reality
syukurlah kalau demonya masih terkontrol ya bun, makanya waktu itu aku nanya keadaan disana gimana soalnya baca berita kok ada demo2 gitu
kabarnya berakhir kemaren 🙂
dari kemaren pengen nanya tentang kondisi bangkok sama mbak tapi kelupaan gitu..
oww.. jadi masih tertib ya mbak, untuk orang Pontianak kayak aku yang pernah lihat kerusuhan pake golok plus tebastebas leher bisa lah yak bertahan disana.. hahahaa
iya… aman udh mulai macet lagi, kk
wiii… serem banget yak?
pas tanggal 1 desember itu dirikuh ngadem di MBK , aman ga kena mob hihihi….
hahaha.. seriusan dia ke sini ga woro2..
ini yang saya ingin tanyakan perkembangan terbaru demo, mau tanya lewat FB blom sempat..ayah kinan waktu itu sempat tanya “Ma, kawanmu yang di thailand itu gimana kabarnya? di thailand demo besar besaran gitu katanya..
semoga mbak aman aman saja yah…sehat sehat nggak kurang suatu apa…
memang masih demo tp insya allah aman …
ada juga sih riot tp ga meluas