Terpaku di REH

Dalam rangka menyelamatkan blog yang megap-megap karena kelamaan ditinggal pemiliknya, kali ini saya mendokumentasikan perjalanan yang dilakukan pada pertengahan April lalu

====

Sejujurnya saya datang ke sini gara-gara digeret teman Thai yang selalu jadi guide kami. Mau menolak kok rasanya tidak enak, wong dia sudah berbaik hati mengantar kami. Pergi pun harus pikir-pikir, karena letaknya lumayan jauh dari residence disertai rasa ‘malas’ karena lagi-lagi pergi ke museum *duh, maafkanlah*. Tapi akhirnya kami jadi pergi juga gara-gara entrance fee yang cuma 100 baht itu gratis.. haha.

Rattanakosin Exhibition Hall (REH) ini terletak di Ratchadamnoen Klang Avenue, berdekatan dengan Loha Prasat, Golden Mountain, Mahakan Fort dan tidak terlalu jauh dari komplek Grand Palace. Dengan kendaraan umum bisa naik bis no 2,3,9,15,31,33,42,47… banyak lagi dari Victory Monument tapi rata-rata tidak pernah saya naiki. Kemarin kami cari aman dengan naik BTS sampai Siam dan lanjut dengan taksi ke TKP. Lebih nyaman dan cepat, ongkosnyapun tidak lebih dari 100 baht.

Rattanakosin sendiri adalah nama ibukota Thailand di masa lalu, sebelum berganti menjadi Krungthep Mahanakorn atau Bangkok. Rattanakosin juga merupakan sebuah era di jaman dinasti Chakri *sumber: nyontek dari pamflet REH*

Service hours exhibition hall ini dibuka tiap jam 11 sampai jam 8 malam. Tur dalam gedung dimulai tiap 20 menit dan berlangsung selama 2 jam. Karena ada waktu tertentu, kami menunggu jadwal dengan berjalan-jalan dulu ke National Museum yang ditempuh dengan taksi membayar 50 baht. Tidak jauh sih hanya saja saat itu hari lumayan panas.

???????????????????????????????Untuk masuk ke dalamnya, pengunjung non Thai diminta mendeposit 1000 baht untuk translator & headset. Nanti setelah selesai, uangnya bisa diambil sambil menyerahkan headset kepada petugas.

Di dalam ada apa?

Tentu saja diorama sejarah Thailand, dari jaman duhu hingga sekarang. Berhubung saya sudah keseringan keluar masuk museum dan bercerita tentang masalah yang sama. Rasanya cerita itu menjadi familiar. Yang unik dari REH ini adalah fasilitas pendukung bangunan yang menarik. Cocok untuk para pelajar. Nah berhubung status saya juga sedang jadi pelajar, maka wisata sejenis ini sangat cocok buat saya…hihi.

Karena dibuat menarik, cerita sejarah yang dianggap membosankan pun rupanya tak jadi membosankankan. Dari sinilah, kita belajar menghargai perjuangan dan kebanggaan negara lain. REH dimaksudkan untuk menjadi additional tourist venue di Bangkok yang menghubungkan gerbang sejarah masa lalu sampai hari ini.

Paling suka melihat ending tur kami. Proyektor menampilkan gambar Raja dan Ratu semasa masih muda diiringi rintik hujan. Romantis.

???????????????????????????????Salahnya, karena saya bisa dibilang jarang masuk museum di negeri sendiri *terakhir jaman SD atau SMP* saya jadi tak bisa mengambil komparasi. Saya menikmati sekali perjalanan gratisan ini. Terpaku. Tak terasa, saya benar-benar menghabiskan 2 jam lebih di dalam gedung ini tanpa merasa bosan.

Β 

28 tanggapan untuk “Terpaku di REH

  1. 2 jam di museum tanpa merasa bosan?
    Aduh, Hilsya…seandainya saja di Indonesia ada museum yang mengandung aura ajaib seperti itu, pasti bakala saya datangi deh!

    Hilsyaaaa…
    Maafkan saya lama nggak kesini.
    Menata hati pas pindah rumah dan lain-lain itu, ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Sehat-sehat kan?

    Selamat buat tour museumnya, dan saya sepakat, kalau raja dan ratu yang berada dibawah rintilk hujan itu benar-benar pemandangan yang romantis πŸ™‚

    1. iya, mba.. tumben, ga tau mungkin akunya lagi kesambet apaan.. klo mba pasti udh nginep, hihihi…

      btw, gpp.. aku jarang jalan2 juga tp klo kangen suka ngerapel baca
      ga sibuk tp bnyk yg hrs dicicil.. meski ujung2nya berakhir dg karaoke

  2. Oyaaa, jam berkeliling museum aja sampe diatur kayak gitu ya…canggih amat…kalo kita kan masih suka-suka, udah beli tiket, masuk aja…nggak pake acara nunggu 20 menit segala *hihi, tour guidenya aja nggak ada kok* πŸ˜€

  3. Wah keren yah mak Hilsya museumnya, sampe ada proyektor raja dan ratunya jg, pasti berasa kembali ke masa baheula ya ehehe..

    Klo museum disini kayaknya udah mulai menarik jg mak utk dikunjungi.. Banyak atraksi, nonton wayang dsb, juga buat anak2 dibuat fun, spt membuat batik & kerajinan tangan lainnya.. Jd inget mau bikin agenda liburan ke museum buat vania.. Hihihii.. πŸ˜€

  4. emberaaannn sama, akupun malesin ke museum hihihi…bis ini gak kapok donk ke museum? *kan udah bisa menikmati sampe 2 jam di dalam* πŸ˜€
    setujuu, gambar raja & ratu masa muda kereenn.. sweet romantic gimanaa gitu yaa berpayung dibawah ujan πŸ˜€

    1. aduh.. klo bisa ngga deh, hihihi….
      tp kalo dinikmati juga tetep menyenangkan kok.. kan bisa belajar banyak

      aslinya narasi proyektor itu menyentuh banget *padahal ga ngerti ngomong Thai*

      1. pernah ke museum Bangkok tempo hari, lumayan lah ngebetahin hahahaha.
        Ih…kok sama sih, aku pun mencari2 link dirimu tadi, nemu pas berkunjung ke mba Thia. secara ya dirimu pasti ga akan baca postingan fiksiku, sementara akhir2 ini diriku ngefiksi mulu qiqiqiqiq

      2. tah.. etaaa.. nyerahlah klo disuruh baca piksi, neng.. pake p lho yah.. secara eike lagi khusyu’ baca jurnal *bohong tingkat tinggi*

        btw, yg mana.. museum of siam, rattanakosin, apa national museum? yg deket GP yah? *nuduh*

  5. Bisa 2 jam betah di dalam museum itu prestasi yang membanggakan dan museumnya sungguh patut dipertanyakan kelebihannya! hehehe.
    Harusnya museum2 di tempat kita juga perlu diatur sedemikian rapinya, lengkap dg tour guide dan traslatornya.

  6. Mbak… “rumahnya” baru ya? Kayaknya terakhir aku mampir kesini rumahnya belum hijau deh ya… Ups… #gagalfokus
    Mbak beruntung ya bisa mengunjungi museum yg keren itu… dan seperti pendapat yg lain2 juga, aku setuju dg romantisme yang terpancar di foto terakhir itu πŸ™‚

  7. Selamat, habis renov rumah ya Jeng, hejo seger.
    Kemasan wisata museum pun jadi memikat ya dengan konsep yang ditata sungguh.
    Wisata disela tugas buat ngadem sejenak ya Jeng. Salam

    1. pingin ngutak-ngatik tapi ga bisa bu, jadi ambil yg cepat ..
      REH ini benar-benar konsep serius, gedungnya besar banget.. bulan ini ga keluar dulu bu.. habis dr Ina.. dan masih banyak yg bisa dijadikan bahan posting tapi entah kapan terealisasi πŸ™‚

  8. walah ini tho musiumnya….iyo mbak tumben minim photo dalam dalamnya..nggak boleh photo ya?? photo yang terakhir romantis abis gitu…wah….eh benernya thailand sama jakarta tuh kurang lebihnya gimana sih mbak??? hampir sama gitu yah..?? rapi-an thailand kah??? penasaran……*ayo bikin kuis review blog hadiah jalan jalan ke bangkok..beneran..kekekeke

Tinggalkan Balasan ke catatan kecilku Batalkan balasan