Sst.. aslinya saya belum 40, masih lumayan lama kok *buru-buru mengklarifikasi*
Tapi semenjak usia bertambah banyak, rasanya baru kali ini saya ngeh dengan penampakan diri. Baru benar-benar menyadari bahwa ternyata diri ini tidak muda lagi. Beberapa tahun lagi menuju angka 40 jika diijinkan. Actually.. ga ada yang salah dengan 40. Semua orang yang diberi umur panjang pasti akan melewatinya. Segalanya berlangsung natural.
Sementara itu, karena selama ini saya merasa masih ‘muda’.. *Apaa? Ga sadar diri banget.. hihi*. Maksudnya secara fisik, ga terlalu terindentifikasi sebagai ibu-ibu..kecuali jika didekati dan diteliti dengan lebih seksama. Ataupun begitu banyak prasangka kebanyakan orang yang mengira saya dengan dugaan usia jauh lebih muda.
Tetapi kali ini, satu per satu tanda penuaan mulai terlihat secara jelas..
Bukti pertama, saat iseng-iseng menyisiri rambut dan mengecek bagian ubun-ubun. Tiba-tiba terlihat sehelai rambut dengan warna berbeda, mulai memutih. Kaget! Aah, saya sudah mulai beruban? Yup!
Bukti kedua, ketika salah satu gigi bagian kiri atas yang memang bermasalah tiba-tiba copot saat saya gigih mengunyah ayam mantan atlet, saking dagingnya keras banget. Kaget lagi! Aah.. ompong? Memang sih gigi itu tinggal sepotong dan lebih banyak tambalan amalgamnya. Cuma kalo bener-bener tanggal, kok rasanya seperti jadi nenek-nenek ya? Walhasil sekarang sang amalgam pun turut lepas setelah dipaksa menggigit cumi bakar yang alot. Jadi saya sudah ompong satu buah, hiks..
Bukti ketiga, ketika bagian badan yang memiliki lemak berlebih ternyata tepat ada di posisi perut. Sehingga terlihat seperti orang penderita busung lapar. Kebayang ga? Sampe-sampe seringnya disangka orang lagi hamil 3-4 bulanan gitu. Harus dimaklumi, lha wong udah punya anak.. ya mau ga mau begitulah adanya. Posisi gendut perutnya doang ini sebenarnya bisa diminimalisasi dengan rajin olahraga, menjaga pola makan, atau menahan perut saat beraktivitas. Tapi semuanya gagal dilakoni, karena lupa. Alasan ga masuk akal bukan?
Belum lagi masalah cepat lelah, mudah terserang penyakit nini-nini, susah berkonsentrasi, gampang lupa, tulalit, mau ngomong A yang terucap B, dan lain-lain ternyata sudah dialami sekian lama ini.
Mungkin kekagetan saya tadi lebih karena masalah adaptasi. Terlalu sering bergaul dengan anak-anak muda membuat diri serasa masih muda..haha. Tetapi saat kita bersama orang-orang yang seumuran atau yang lebih sepuh, perasaan merasa tua tadi akan hilang dengan sendirinya.
Hal itu terjadi sewaktu kami menikmati sauna dan jacuzzi gratisan di hotel. Dengan hadirnya berbagai kepala yang kebetulan berada di ruangan yang sama, jadi terbukalah semuanya. Ternyata segala masalah ibu-ibu kebanyakan itu berlangsung secara alamiah dan commonly happened. Masalah perut gendut, dada tidak lagi kencang, kulit berkerut, lemak bergelambir, gampang beser, cepat lelah, sakit ini itu.. semua orang mengalami. Ada yang resah dan segera menyikapinya dengan polesan ini itu dan treatment ala salon kecantikan. Ada yang biasa-biasa saja menikmati proses ini. Semuanya pilihan, tergantung kocek dan keinginan.
Saat itu saya merasa nyaman karena merasa punya banyak teman. Lebih bersyukur karena mungkin masalah yang saya hadapi cuma seujung kuku masalah yang dihadapi orang lain. Masih bisa cukup pede karena penampakan diri masih lebih mendingan.. hihi
Sebuah pengalaman baru untuk menikmati menjadi tua. Semoga bisa menjadi seseorang yang lebih bijak dan mampu memanfaatkan sisa umur dengan barokah.